Penulis Hayalan

    Saat harus dalam keadaan tenang, santai, mengurangi kegiatan fisik dan berada tak jauh dari ranjang maka muncullah ide untuk kembali membuka blog ini. Melihat tulisan yang dulu saat masih berada di bangku kuliah, sungguh lucu sampai tersenyum-senyum sendiri. Kelihatan sekali hanya keisengan yang tak membawa manfaat namun patut selalu diapresiasi, dimana sudah ada sebuah karya walau jauh dari kata baik. Dibandingkan selang waktu yang kosongan  antara postingan terakhir dengan postingan yang baru ini, ada lebih dari 10 tahun. 

    Sungguh panjang dan bila ia adalah bunga es mungkin sudah membuat kulkas nya sendiri membeku, namun jangan terlalu hiperbola, menulis tak hanya di sebuah blog, aktivitas menulis masih saya jalani, dengan otak yang tak pernah berhenti bekerja, ia mengajak saya berkeliling dunia, baik dunia nyata maupun dunia hayal. Bila saya tulis setiap buah pikiran saya mungkin akan banyak sekali namun sayang hanya otak yang bekerja dan tangan hanya diam ini bukanlah contoh yang baik, bisa dikatakan tidak berarti dan membuat saya menjadi seorang diambang dalam keadaan psikologi yang buruk karena banyak pikiran alias stres. Maka dari itulah saya mulai menuangkannya kembali, sebelum saya menjadi gila dan sakit. Ya menjadi seorang penulis, namun hanya dihayalan, karena karya tak tertuang di media.

    Buah pikiran bisa kamu salurkan dengan langsung menceritakannya secara langsung atau kamu mengubahnya menjadi sebuah cerita di buku. Tergantung kamu orangnya bagaimana, apakah seorang extrovert atau introvert seperti saya. Saya bukan penutur yang ulung, hanya pendengar yang tenang tanpa banyak memotong atau berkomentar kecuali saat lawan bicara meminta. Itupun dengan bingung harus berkomentar apa, ada rasa ragu apakah masukan yang saya berikan benar. Inilah yang membuat saya merasa berada dalam sebuah kumpulan membuat semakin bingung dan kurang nyaman, inipun juga tidak seutuhnya benar karena tidak mungkin kita hidup sendiri. Walaupun kamu merasa tidak nyaman namun belajarlah tetap menjadi diri sendiri, karena itu yang terbaik, jangan bersusah payah menjadi ceriwis jika memang kita hanya suka diam dan bermain dengan pikiran sendiri, biarkan lingkungan yang akan membuat mu menemukan rumah yang nyaman untuk mu. Itulah yang masih terus saya pelajari. Semoga bisa segera menjadi lebih baik tanpa beban kata tidak enak, atau malu, atau hal lain yang membebani diri sendiri, jadilah dirimu, mari belajar bersama...

dan untuk awal cerita kenapa saya harus tenang dan selanjutnya akan saya ceritakan di tulisan selanjutnya, semoga bisa bermanfaat untuk mu...

Komentar